Serangan Terakhir Kandidat Walikota Taipei, Cheng Shih-chung, Huang Shan-shan dan Chiang Wan-an

Kampanye Pilkada Minggu Terakhir

(Taiwan, ROC) -- Pertarungan pilkada memasuki satu minggu terakhir, kandidat Walikota Taipei dari Partai DPP Chen Shih-chung hari Minggu (20/11) sore mengelar kampanye turun ke jalan. Pagi hari tadi Chen Shih-chung saat menerima wawancara menyampaikan, momentumnya semakin lama semakin baik, selanjutnya adalah selangkah demi selangkah berupaya keras untuk meraih dukungan dari warga kota.

 

Sementara kandidat dari non partai Huang Shan-shan juga akan mengela malam kampanye pada hari ini. Huang Shan-shan ketika diwawancarai menyampaikan, strategi selanjutnya adlaah setiap hari ia akan melaksanakan tugas yang seharusnya ia lakukan.

 

Sedangkan kandidat dari Partai KMT Chiang Wan-an juga terus mencoba mencari dukungan warga dengan melakukan kampanye turun ke jalan dengan pasar tradisional sebagai target utama kampanye.



Sumber Berita:RTI
Editor:尤繼富

Puluhan Ribu Pendukung Ramaikan Malam Kampanye KMT

Malam Kampanye Gabungan KMT

(Taiwan, ROC) -- Partai oposisi Partai Kuomintang tanggal 19 malam mengelar malam kampanye bersama Kota Taipei, New Taipei, Keelung dan Taoyuan “Bersatu memperjuangkan kemenangan bagi Pilkada”. Kandidat Walikota Taipei Chiang Wan-an, Walikota New Taipei Hou You-yi, Walikota Keelung Hsieh Kuo-liang dan Walikota Taoyuan Chang San-cheng berkumpul bersama dengan Ketua Partai Kuomintang Eric Chu di depan bendera raksasa, semarak suasana malam kampanye, terdengar seruan lantang dukungan dari warga yang hadir.

 

Pekan terakhir jelang pemilu yang merupakan pekan emas, partai KMT mengelar malam kampanye di Taoyuan pada tanggal 19 malam dengan menyatukan 4 kandidat dari kota-kota di bagian utara Taiwan. Kampanye yang diramaikan dengan 30 ribu lebih warga yang memberikan dukungan langsung turut dalam kegiatan ini. Target yang dicanangkan KMT adalah meraih tongkat pemerintahan kota Keelung, Taipei, New Taipei dan Taoyuan.



Sumber Berita:RTI
Editor:尤繼富

Terobosan Terakhir Taoyuan Cheng Yun-peng Kerahkan Semua Anak Panah, Chang San-cheng Upayakan Langit Biru bagi Taoyuan

Pemilu 9 in 1 Taoyuan

(Taiwan, ROC) -- Seminggu jelang pesta demokrasi di Taiwan yang tahun ini merupakan pilkada 9 in 1, kandidat Walikota Taoyuan dari Partai Progresif Demokrat Cheng Yun-peng tanggal 20 malam akan mengelar “Malam kampanye, masa keemasan dan kemakmuran berkesinambungan”, Cheng Yun-peng menyampaikan, selanjutnya seminggu menjelang pemilu setiap malam akan menyelenggarakan malam kampanye, aka nada 7 ajang, selain itu juga akan melakukan turun ke jalan untuk menarik dukungan, ia ingin “berjuang meluncurkan seluruh anak panah”.

 

Sedangkan dari partai oposisi Partai Kuomintang (KMT) yang mencalonkan Chang San-cheng (Simon Chang) untuk kandidat Walikota Taoyuan. Chang San-cheng menyampaikan bahwa pilkada Kota Taoyuan merupakan bagian penting dari semua yang penting, untuk itu KMT memintanya untuk mencalonkan diri, ia sendiri ingin bersama warga kota untuk merubah langit Taoyuan menjadi langit biru dalam arti beralih ke KMT yang dengan simbol partainya berwarna biru.



Sumber Berita:RTI
Editor:尤繼富

(Pemilu 9 In 1) Debat Panas Antar Kandidat Walikota Taoyuan

(Pemilu 9 In 1) Debat Panas Antar Kandidat Walikota Taoyuan

(Taiwan, ROC) --- Debat antara 4 kandidat Walikota Taoyuan berlangsung sengit. Masing-masing calon memiliki visi dan misi khusus, dengan tema pembahasan yang cukup menarik, salah satunya adalah perihal perawatan jangka panjang.

Kandidat Lai Hsiang-ling (賴香伶) menyampaikan, usulan tiket transportasi bulanan sebesar NT$ 1.000 yang diwacanakan oleh kandidat Cheng Pao-ching (鄭寶清) dirasa dapat menambah beban keuangan pemerintah daerah.

Selain itu, kandidat Chang San-cheng (張善政) juga menyindir perihal ambruknya papan plafon dari gedung olahraga di Bade yang sempat muncul di media internasional.

Kandidat Cheng Yun-Peng (鄭運鵬) membalas dengan mengkritik kebijakan perumahan rakyat yang dirilis di era pemerintahan Partai Kuomintang diselimuti banyak permasalahan.

Kandidat Walikota Taoyuan dari Partai DPP, Cheng Yun-Peng menyampaikan, “Kami akan menggunakan ruang yang dapat diakses ini, misal tanjakan yang melandai dan toilet washlet. Akan dikerjakan dengan sebaik-baiknya.”

Kandidat Walikota Taoyuan dari non-Partai, Cheng Pao-ching mengatakan, “Kartu subsidi untuk lansia sebesar NT$ 800 per 1 bulan. Jika bulan ini tidak digunakan, maka bulan mendatang tidak dapat digunakan. Jadi saya mengusulkan bahwa NT$ 800 ini dapat diakumulasi.”

Kandidat Walikota Taoyuan dari Partai TPP, Lai Hsiang-ling mengatakan, “Program yang kami promosikan adalah dengan menggunakan taksi. Taksi-taksi dengan standar tertentu dapat digunakan secara bersamaan, guna menutupi kekurangan bagi penggunaan rehabus.”

Kandidat Walikota Taoyuan dari Partai KMT, Chang San-cheng mengatakan, “Dengan kata lain, ketika warga lansia berada di luar ruangan. Saat mereka mengunjungi pusat perawatan dan olahraga, maka poin di dalam kartu subsidi lansia akan semakin banyak.”

Menjelang Pilkada yang akan berlangsung tidak lama lagi, yaitu 26 November 2022, seluruh kandidat dari masing-masing partai mengerahkan kekuatan semaksimal mungkin untuk memperoleh dan memenangkan suara terbanyak.

 



Sumber Berita:RTI
Editor:尤繼富

(Pemilu 9 In 1) Kandidat Walikota Taipei Berjuang Memperoleh Suara Terbanyak

(Pemilu 9 In 1) Kandidat Walikota Taipei Berjuang Memperoleh Suara Terbanyak

(Taiwan, ROC) --- Pemilihan Kepala Daerah di Taiwan yang juga dikenal dengan istilah “Pemilu 9 in 1” akan digelar sebentar lagi. Seluruh kandidat tengah disibukkan dengan berbagai kegiatan kampanye. Bahkan pasangan dari masing-masing kandidat juga terlihat turun ke jalan untuk melakukan kampanye.

Salah satunya adalah istri dari Ciang Wan-an (蔣萬安) yang adalah kandidat Walikota Taipei dari Partai Kuomintang (KMT), yakni Jane Shih (石舫亘) turun ke jalan membantu kampanye sang suami. Meski tengah hamil 6 bulan, tetapi Jane Shih terlihat sangat bersemangat saat bertemu dengan masyarakat.

Sedangkan, kandidat dari Partai Progresif Demokratik (DPP), Chen Shih-chung (陳時中), juga terlihat aktif turun ke jalan dan menyapa para warga. Istri Chen Shih-chung, Sun Wan-ling (孫琬玲) terlihat berada dalam 1 panggung bersama sang suami, saat hadir dalam acara Thanksgiving yang digelar pekan lalu.

Di samping itu, kandidat kuat lainya dari non-partai, yakni Huan Shan-shan (黃珊珊), mengaku bahwa anggota keluarganya tidak dapat menemaninya turun ke jalan dan menyapa masyarakat, dikarenakan status militer yang dimiliki anggota keluarganya.

Meski demikian, Huan Shan-shan menambahkan, ia tidak merasa kekurangan satu apa pun, karena seluruh warga Taipei adalah anggota keluarga terdekatnya.

Kandidat Walikota Taipei dari Partai KMT, Ciang Wan-an mengunjungi masyarakat yang berada di pasar Nanmen. Ia tidak lupa meminta kepada masyarakat untuk memilih dirinya menjabat Walikota dalam perhelatan Pilkada mendatang. Di samping itu, istri Ciang Wan-an juga terlihat berada di tempat menemani sang suami.

Mengenakan kemeja berwarna biru, istri Ciang Wan-an, yakni Jane Shih yang tengah hamil 6 bulan muncul di tengah-tengah masyarakat, guna mendukung sang suami mencalonkan posisi Walikota Taipei. Keduanya terlihat berada di posisi masing-masing untuk mendapatkan suara sebanyak-banyaknya.

 

Hal serupa juga dilakukan oleh kandidat dari Partai Progresif Demokratik (DPP), Chen Shih-chung. Sang istri yang bernama Sun Wan-ling terlihat berada di satu panggung bersama dengan Chen Shih-chung pada perayaan Thanksgiving pada tanggal 13 November 2022 kemarin.

Kurang dari 2 minggu, Taiwan akan menggelar Pilkada secara serentak. Seluruh anggota kandidat tengah sibuk-sibuknya mengikuti kegiatan kampanye, guna  memperoleh dukungan dan suara terbanyak.

 

 



Sumber Berita:RTI
Editor:尤繼富

Pemilu 9 in 1 / Tim Penyelidikan Kepolidisan dan Investigasi Berhasil Sita Dana Judi Pemilu NT$ 90 Juta

Menteri Hukum Tsai Ching-hsiang

(Taiwan, ROC) – Pemilu hanya tinggal hitungan hari, Komisi Hukum dan Perundang-Undangan Yuan Legislatif mengundang pihak Yuan Yudisial, Kementerian Hukum, Departemen Investigasi MOJ dan Ditjen Kepolisian untuk memberikan laporan terkait “Hasil pemeriksaan kecurangan pemilu oleh pegawai negeri sipil nasional tahun 2022 dan efektifitas pencegahan, langkah penerapan tugas administrasi secara netral, hemat dan tegas, guna memperbaiki situasi pemilu yang perlahan memburuk”.

 

Menteri Hukum Tsai Ching-hsiang dalam laporannya menjelaskan guna mencegah terjadinya politik uang, kekerasan dan beriota hoaks saat berlangsungnya pemilu 9 in 1 tahun ini, maka Kementerian Hukum telah menunjuk Kejaksaan Agung untuk mengawasi dan mengkoordinasikan berbagai instansi terkait kejaksaan, kepolisian, investigasi, integritas dan keimigrasian, dalam melakukan tugas penyidikan pemilu dan suap guna mencegah terjadinya kekerasan, dengan memahami titik panas penyuapan, meningkatkan daya efektifitas, memperkuat teknologi pencarian penyuapan, menghindari penyuapan digital, menindak kekerasan perjudian, mencegah pendaftaran kartu keluarga palsu, menyelidiki dan menangani informasi palsu, mengurangi dampak negative, menyapu transaksi uang gelap, memblokir dana illegal dari luar negeri. Warga diimbau dapat bersama memberantas bentuk penyuapan, mendorong pelaporan kasus suap dan lain sebagainya, serta mengharapkan pemilu dapat berjalan dengan damai dan selesai pada waktunya.

 

Sejak bulan Januari hingga tanggal 31 Oktober, telah digelar 3 gelombang aksi terpadu dalam penyelidikan senjata illegal, dengan jumlah total 147 kasus, yang meliputi 164 orang dan 219 senjata api serta 22 lokasi perombakan senjata. Untuk masalah dana keuangan illegal, total tercatat ada 112 kasus, yang meliputi 449 orang dan jumlah dana yang dibekukan mencatat NT$ 557.670.000. Di samping itu, untuk kasus judi, berhasil menemukan sebanyak 1.120 kasus, yang meliputi 4.809 orang dengan uang judi yang berhasil disita mencatat NT$ 92.179.501.

 

Departemen Investigasi MOJ menambahkan hingga tanggal 7 November 2022, pihaknya berhasil mengumpulkan laporan dan bukti terkait penyuapan pemilu, total ada sebanyak 1.012 kasus, dimana 196 kasus di antaranya tengah ditangani, yang melibatkan 1.687 orang, sementara ada 36 kasus yang telah dialihkan dan ada 6 kasus yang dinyatakan bersalah. Untuk kasus berita hoaks, pihaknya menghimpun total sebanyak 196 kasus, dengan 25 kasus telah ditindaklanjuti di pihak pengadilan setempat dan kejaksaan terkait, sementara ada 5 kasus yang masih terus diselidiki dan 3 kasus yang dialihkan.



Sumber Berita:RTI
Editor:曾秀情

Jadwal Operasi Kereta Api Bagian Timur Ditambah 4 Jalur untuk Antisipasi Pemilu 9 in 1

Jadwal Operasi Kereta Api Bagian Timur Ditambah 4 Jalur untuk Antisipasi Pemilu 9 in 1

(Taiwan, ROC) -- Sehubungan dengan akan digelarnya pemilu 9 in1, maka Jawatan Kereta Api TRA pada tanggal 3 November mengumumkan akan menambahkan 4 jalur kereta jenis Tzechiang untuk kebutuhan di bagian timur Taiwan. TRA menjelaskan selain memprogramkan penambahan jadwal lintas kereta pada tanggal 25 dan 27 November, juga akan menambahkan 4 jalur kereta jenis Tzechiang pada bagian timur Taiwan, tanggal 25 November menambah 1 jalur dari Shulin ke Yuli, 1 jalur dari Hualien ke Shulin, dan untuk tanggal 27 November menambah 1 jalur dari Yuli ke Shulin dan 1 jalur dari Shulin ke Hualien.

                                                         

TRA juga menyebutkan akibat adanya dampak pengaruh untuk rel kereta dari Yuli ke Fuli, dengan mempertimbangkan penumpang yang hendak ke Taitung akan kesulitan mencari sarana transportasi antar jemput setelah pukul 10 malam, maka jadwal operasi bus antar jemput dari stasiun Yuli pada tanggal 25 November akan diperpanjang hingga pukul 11 malam, dan khusus melayani perjalanan Yuli ke Taitung.

     

TRA menginformasikan jika tiket kereta tambahan dapat mulai dibeli secara online atau pemesanan secara voice call sejak tanggal 5 November pukul 00:00. Untuk informasi selengkapnya dapat melihat situs resmi yang ada atau papan pengumuman di stasiun kereta.



Sumber Berita:RTI
Editor:曾秀情

Pemilu 9 in 1/ Chen Shih-chung: Terkait Isu Pan Biru dan Putih Menyatu Hanya Sia-Sia Pada Akhirnya

Chen Shih-chung: Terkait Isu Pan Biru dan Putih Menyatu Hanya Sia-Sia Pada Akhirnya

(Taiwan, ROC) – Sehubungan dengan beredarnya isu jika partai KMT dan partai TPP akan berkoalisi dalam pemilu akhir tahun, dimana disebutkan berkeinginan untuk melakukan barter atau pertukaran dukungan terhadap kandidat pemimpin kota yang hendak diraih oleh masing-masing partai, yakni dengan menukarkan kota Hsinchu dengan Kota Taipei. Untuk hal ini, kandidat Walikota Kota Taipei Chen Shih-chung yang diusung oleh partai DPP pada hari Sabtu tanggal 1 Oktober saat menerima wawancara menyebutkan jika perubahan prioritas pemberian surat suara dalam pemilu sangat sulit tercapai, karena selain harus menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan siasat dan strategi terkait, yang mana pada akhirnya akan berakhir dengan sia-sia. Karena landasan utama dari sebuah kepemerintahan adalah asas demokrasi yang telah tertanam dalam hati setiap warga penduduk di Taiwan.

        Belum lama ini memang tersiar adanya isu jika partai KMT akan melakukan kerjasama dengan partai TPP, dengan persyaratan partai TPP tidak memberikan suara dukungan kepada kandidat non partai Huang Shan-shan, dan partai TPP berharap mampu bisa membarter persyaratan tersebut dengan perolehan suara dukungan penuh bagi Kao Hung-an, yang kini tengah diusung oleh partai TPP sebagai kandidat Walikota Hsinchu.

Di sisi lain, Chen Shih-chung pada hari Sabtu tanggal 1 Oktober ketika menghadiri kegiatan perayaan Hari Mendaki Gunung Nasional yang ke 111 tahun. Saat menerima wawancara dari pihak media, Chen Shih-chung menyampaikan pandangannya berkenaan dengan taktik pemilu yang hendak dilakukan oleh partai TPP dan partai KMT.

        Merujuk kepada pengalaman-pengalaman dalam pemilu sebelumnya, taktik dan strategi “Lepas dan Lindungi” tidak dapat berfungsi dengan baik, dimana akhirnya hanya akan menjadi sia-sia. Dalam pemilu, yang paling penting adalah lembali kepada kerjasama dalam hal program kerja yang hendak dilakukan. Chen Shih-chung mengatakan, “Saya rasa, langkah penukaran atau barter seperti yang disebutkan, ditambah dengan berbagai macam siasat yang membingungkan, pada akhirnya hanya akan membuahkan kekosongan semata. Oleh sebab itu, lebih baik jika dapat menempatkan diri masing-masing kepada poros pemilu yang sebenarnya. Saya yakin dan percaya, jika kemajuan dan kebutuhan yang diperlukan oleh Kota Hsinchu, maka warga Hsinchu juga akan berupaya semaksimalnya. Sementara Kota Taipei memiliki tugas dan tanggung jawab sendiri yang harus diperjuangkan sendiri. Semua ini pada akhirnya akan kembali kepada perlombaan dalam hal program kerja, sehingga pemilu yang ada sekarang, sangat sulit untuk menerapkan siasat penukaran surat suara. Selain itu, terlampau banyak waktu yang telah dihabiskan untuk memikirkan cara pelaksanaannya, sehingga semua hanya akan menjadi sia-sia. Hanya dengan kembali kepada poros utama kepemerintahan, barulah benar-benar mewujudkan asas demokrasi yang ada.”

        Sementara itu, kandidat non partai Huang Shan-shan pada waktu yang bersamaan menuliskan pesan di akun Facebooknya, yakni mengutarakan prinsip kampanye pemilu dirinya yakni “Mengisi bagian yang kurang”. Huang Shan-shan menyebutkan jika Chen Shih-chung mengambil prinsip “Melakukan tugas dengan baik”, hal itu dikarenakan sebelumnya tidak melakukan tugas dengan baiik. Berkenaan dengan sindiran tersebut, Chen Shih-chung mebjawab bahwa di zaman saat ini, tidak lagi perlu bermain dengan kata-kata, karena sebenarnya semuanya sangat jelas, dimana terlihat performa pemerintah kota Taipei saat ini memang tidak baik.

        Chen Shih-chung menegaskan jika dirinya tidak merasa memiliki masalah besar atau mengalami kerugian apapun, namun banyak pihak yang turut merasakan jika performa kota Taipei telah terdiam selama beberapa tahun terakhir ini, dimana tugas dan kewajiban tidak diselesaikan dengan baik dan kokoh. Sementara prinsip kampanye pemilu yang diusung oleh dirinya adalah membawa tim yang tangguh, memimpin dan memandu semua petugas instansi pemerintah kota, memaksimalkan daya tempur yang terbaik, menyelesaikan setiap tugas yang ada dengan baik.

        Berkenaan dengan keraguan partai KMT yang menyebutkan jika Pusat Komando Epidemi Sentral yang tidak dibubarkan, maka berkemungkinan bisa menjadi ruang kantor pusat kampanye ke dua oleh Chen Shih-chung. Untuk tudingan tersebut, Chen Shih-chung mengklarifikasikan jika keputusan berada pada Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan atau MOHW, dimana pihak MOHW akan melakukan pertimbangan dengan merujuk kepada kebutuhan saat pandemi atau pasca pandemi, termasuk mempertimbangkan struktur susunan CECC ke depannya. Karena dirinya juga telah mengundurkan diri dari jabatannya dan telah meninggalkan MOHW, maka Chen Shih-chung berpendapat jika ia akan menghormati setiap keputusan yang diambil oleh pihak MOHW.



Sumber Berita:RTI
Editor:譚雲福

Pemilu 9 in 1/ Huang Shan-shan: Sikap Saling Percaya Tidak Perlu Dibuktikan untuk Tanggapi Isu Retaknya Hubungan dengan Ko Wen-je

Huang Shan-shan: Sikap Saling Percaya Tidak Perlu Dibuktikan dengan Hadir Bersama Pada Satu Acara

        (Taiwan, ROC) – Kandidat non partai untuk Walikoyta Taipei, Huang Shan-shan pada hari Sabtu tanggal 1 Oktober Bersama dengan Ko Wen-je menghadiri sebuah kegiatan publik, dimana kehadiran kedua orang dalam acara yang sama disebut sebagai langkah untuk menghapuskan isu koalisi pan biru dan pan putih dalam pemilu tahun 2022. Huang Shan-shan saat menerima wawancara dari media menyampaikan bahwa sikap saling percaya antara dirinya dan Ko Wen-je tidak perlu harus dibuktikan melalui kehadiran bersama dalam ajang kegiatan publik, karena kedua belah pihak masih terus menjalin tali silahturahmi yang baik hingga saat ini. Huang Shan-shan menyebutkan bahwa para warga yang memiliki hak pilih dalam pemilu sudah pasti tidak dapat menerima siasat politisasi “Bagi hasil”, untuk itu dirinya mengimbau agar isu dapat segera berhenti dan tidak berkelanjutan lagi.

        Huang Shan-shan dan Ko Wen-je pada hari Sabtu pagi tanggal 1 Oktober bersama menghadiri kegiatan Lomba Arak-Arakan Tarian Naga dan Singa Nasional. Dalam beberapa hari terakhir ini, beredar isu jika partai TPP tidak akan memberikan suara dukungan kepada Huang Shan-shan, kemudian membarternya dengan perolehan suara dukungan penuh bagi Kao Hung-an, yang kini tengah diusung oleh partai TPP sebagai kandidat Walikota Hsinchu. Sehingga kehadiran Huang Shan-shan dan Ko Wen-je dalam ajang yang sama, disebut sebagai aksi tindakan yang khusus dilakukan guna untuk menghilangkan isu yang tengah beredar tersebut.

        Berkenmaan dengan hal ini, Huang Shan-shan saat menerima wawancara dari media memaparkan jika hingga saat ini ia masih sering melakukan komunikasi dengan Ko Wen-je, sehingga sikap saling percaya satu sama lainnya tidak perlu dibuktikan melalui kehadiran bersama dalam sebuah ajang kegiatan. Huang Shan-shan mengatakan, ”Saya kerap bersama satu panggung dengan beliau, saya sendiri juga sering bertemu dengan walikota, oleh karena itu sikap saling percaya yang dimiliki oleh kedua belah pihak tidak membutuhkan bukti apapun, termasuk untuk hadir bersama dalam sebuah ajang kegiatan. Saya rasa tidak ada yang membutuhkan strategi pecah belah, saya juga berpikir jika zaman seperti saat ini, warga tidak akan lagi melakukan politisasi “Bagi hasil”, siapa yang hendak melakukan politisasi “Bagi hasil”? Warga sudah pasti tidak dapat menerimanya, untuk itu jangan lagi mengedarkan isu seperti demikian, saya sendiri juga tidak mengetahui apa alasan bagi kedua partai tersebut untuk bersikap tergesa-gesa.”

        Selain itu, pada hari yang sama, Huang Shan-shan menghadiri kegiatan kampanye yang tengah dilakukan oleh kandidat anggota dewan kota Kawasan Nankang, Chen Shih-ming, yang diusung oleh partai New Power Party atau NPP. Kehadirannya dalam kegiatan kampanye juga dipertanyakan oleh media apakah hendak menggunakan kekuatan ke tiga untuk mendapatkan dukungan dalam mengantisipasi kondisi pemilu yang ada? Huang Shan-shan menjelaskan bahwa untuk Distrik Nankang akan memilih 9 anggota dewan. Ia berharap kandidat yang baik mampu terpilih dan masuk ke dalam jajaran anggota dewan, sekaligus berharap mampu mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Semua hal ini adalah bagian yang umum ditemukan dalam asas demokrasi, dimana pemilu bukanlah perihal perang hidup dan mati. Sementara untuk distrik yang sama, juga hadir Chen Yu-cheng, kandidat anggota dewan yang diusung oleh partai DPP. Huang Shan-shan menyebutkan jika Chen Yu-cheng adalah asisten yang telah bekerja bagi dirinya selama 24 tahun, sehingga sangat memahami sikap dan keputusan yang diambil oleh Chen Yu-cheng tatkala ikut serta bersanding dalam pemilu 2022.

        Berkenaan dengan ungkapan yang sempat dipaparkan oleh dirinya saat menerima wawancara khusus oleh media, khususnya berkenaan dengan pandangan politiknya akan sumber keuangan yang dipertanyakan oleh kedua kandidat lainnya, Huang Shan-shan menjelaskan bagi yang telah atau sempat berkeluarga atau berumah tangga, barulah benar-benar dapat menyadari betapa sulitnya menjalankan tugas rumah tangga, khususnya bagaimana menata sumber daya yang ada, serta pentingnya sikap disiplin dalam hal keuangan. Oleh sebab itu saat hendak mengajukan program baru, juga harus sekaligus menyampaikan asal sumber dana keuangan yang dibutuhkan, maka semua pihak baru dapat melakukan pemeriksaaan dan pertimbangan apakah program dapat dijalankan atau tidak, atau program yang disebutkan hanya berupa selembar cek kosong saja, karena tidak mungkin bagi kita untuk terus mendulang hutang, karena akan menimbulkan bencana krisis keuangan pada akhirnya.



Sumber Berita:RTI
Editor:譚雲福

Pemilu 9 in 1/ Chiang Wan-an “Berperan Sebagai ‘Induk Ayam’” Guna Meningkatkan Elektabilitas

Chiang Wan-an “Berperan Sebagai ‘Induk Ayam’” Guna Meningkatkan Elektabilitas

        (Taiwan, ROC) – Kandidat Walikota Taipei yang diusung oleh partai KMT, Chiang Wan-an, pada hari Sabtu tanggal 1 Oktober menghadiri 4 ajang kegiatan kampanye yang digelar oleh kandidat anggota dewan yang diusung oleh partai KMT. Chiang Wan-an menjelaskan bahwa kelak di kedepannya, masih akan banyak kegiatan serupa, dan dirinya akan berupaya semaksimal mungkin untuk bisa turut hadir langsung ke lokasi acara, berharap dengan demikian mampu menciptakan aura kekuatan yang saling mengikat kuat satu sama lainnya, khususnya di kota Taipei, sehingga mampu memperoleh jumlah kursi dengan semaksimalnya.

        Walikota Taipei Ko Wen-je, sebelumnya sempat menyindir Chiang Wan-an yang disebut tidak memiliki elektabilitas di dalam pemilihan walikota Taipei kali ini, bahkan menyebutkan jika saat Chiang wan-an menjabat sebagai seorang legislator, tatkala terjadi aksi unjuk rasa, dirinya malah mengumpatkan diri, sehingga tidak berkompeten sama sekali untuk menjadi seorang pemimpin.

        Chiang Wan-an pada Sabtu pagi saat menghadiri upacara peresmian kantor kampanye kandidat anggota dewan Lee Ming-hsien, menerima wawancara dari media dan menjelaskan bahwa dirinya tidak berani menyebutkan bahwa ia juga memiliki elektabilitas dalam hal perang mulut, karena yang diperlukan adalah keberadaan yang nyata di dalam hati setiap warga masyarakat. Dalam kurun waktu belakangan ini, dirinya langsung terjun menghampiri elemen atau komunitas yang berada di garda terdepan, mempelajari kondisi setiap distrik kota Taipei, memahami kebutuhan yang diinginkan oleh masyarakat, barulah mengutarakan program kerjanya, dimana semua susunan tersebut adalah proses wajib yang biasa dilakukan oleh dirinya.

        Saat disindir jika dirinya tidak memiliki elektabilitas tinggi, pada hari Sabtu Chiang Wan-an menghadiri langsung 4 kegiatan upacara peresmian kantor kampanye anggota dewan, apakah menjadi pertanda dimulainya peran sebagai “Induk ayam”? Chiang Wan-an menyebutkan jika kelak di kedepannya, dirinya akan terus berupaya hadir dalam ajang serupa, guna menunjukkan sikap persatuan yang ada. Chiang Wan-an mengatakan, ”Ke depannya tentu akan ada banyak kegiatan peresmian kantor kampanye dari kandidat anggota dewan, saya sendiri akan berupaya semaksimalnya dapat menghadiri setiap kegiatan yang diselenggarakan, memberikan semangat kepada mereka. Ini adalah sebuah Langkah untuk menunjukkan kekompakan tim yang ada di kota Taipei, mulai dari walikota, anggota dewan, RT semua diharapkan bisa meraih hasil yang terbaik, sehingga baru benar-benar dapat memajukan kota Taipei menuju masa depan yang lebih gemilang.”

        Berkenaan dengan adanya tindakan linta wilayah dalam pemberian dukungan yang dilakukan oleh Walikoyta New Taipei Hou You-yi, bahkan pada hari Sabtu yang sama juga menghadiri beberapa kegiatan kampanye yang tengah dilakukan oleh para kandidat anggota dewan, apakah tindakan tersebut sebagai pertanda jika dirinya menilai jika “Induk ayam” kota Taipei masih lemah? Chiang Wan-an menjawab bahwa Hou You-yi saat ini masih mengemban tugas sebagai Walikota New Taipei, dengan performa kerja yang mendapatkan nilai kepuasan tinggi oleh masyarakat, sehingga setiap orang tentu berharap dapat belajar dari pengalaman yang dimilikinya, termasuk program kerja yang diusungnya, agar setiap distrik mampu mencapai target yang ditentukan. Ia juga menegaskan bahwa dalam pemilu tahun 2022, partai KMT menggunakan strategi berjuang bersama untuk mencapai hasil kemenangan yang terbesar.

        Berkenaan dengan telah diumumkannya waktu pembukaan pintu perbatasan, namun keberadaan CECC masih belum dibubarkan, pan biru juga mencurigai jika hal tersebut justru akan menjadi kantor pusat kampanye Chen Shih-chung kedua. Ching Wan-an menjawab jika sebelum adanya pemilu, CECC sendiri telah dipenuhi dengan pertimbangan politik, dan juga ideologi. Kini masa pemilu telah tiba, jika hendak mengatakan bahwa CECC akan menjadi kantor kusat kampanye kedua bagi Chen Shih-chung, mungkin juga bisa menyebutnya sebagai kantor pusat kampanye partai DPP.



Sumber Berita:RTI
Editor:譚雲福

Berita Pilihan

Terpopular Minggu Ini

Berita Terpopular