(Taiwan, ROC) – Pemilu hanya tinggal hitungan hari, Komisi Hukum dan Perundang-Undangan Yuan Legislatif mengundang pihak Yuan Yudisial, Kementerian Hukum, Departemen Investigasi MOJ dan Ditjen Kepolisian untuk memberikan laporan terkait “Hasil pemeriksaan kecurangan pemilu oleh pegawai negeri sipil nasional tahun 2022 dan efektifitas pencegahan, langkah penerapan tugas administrasi secara netral, hemat dan tegas, guna memperbaiki situasi pemilu yang perlahan memburuk”.
Menteri Hukum Tsai Ching-hsiang dalam laporannya menjelaskan guna mencegah terjadinya politik uang, kekerasan dan beriota hoaks saat berlangsungnya pemilu 9 in 1 tahun ini, maka Kementerian Hukum telah menunjuk Kejaksaan Agung untuk mengawasi dan mengkoordinasikan berbagai instansi terkait kejaksaan, kepolisian, investigasi, integritas dan keimigrasian, dalam melakukan tugas penyidikan pemilu dan suap guna mencegah terjadinya kekerasan, dengan memahami titik panas penyuapan, meningkatkan daya efektifitas, memperkuat teknologi pencarian penyuapan, menghindari penyuapan digital, menindak kekerasan perjudian, mencegah pendaftaran kartu keluarga palsu, menyelidiki dan menangani informasi palsu, mengurangi dampak negative, menyapu transaksi uang gelap, memblokir dana illegal dari luar negeri. Warga diimbau dapat bersama memberantas bentuk penyuapan, mendorong pelaporan kasus suap dan lain sebagainya, serta mengharapkan pemilu dapat berjalan dengan damai dan selesai pada waktunya.
Sejak bulan Januari hingga tanggal 31 Oktober, telah digelar 3 gelombang aksi terpadu dalam penyelidikan senjata illegal, dengan jumlah total 147 kasus, yang meliputi 164 orang dan 219 senjata api serta 22 lokasi perombakan senjata. Untuk masalah dana keuangan illegal, total tercatat ada 112 kasus, yang meliputi 449 orang dan jumlah dana yang dibekukan mencatat NT$ 557.670.000. Di samping itu, untuk kasus judi, berhasil menemukan sebanyak 1.120 kasus, yang meliputi 4.809 orang dengan uang judi yang berhasil disita mencatat NT$ 92.179.501.
Departemen Investigasi MOJ menambahkan hingga tanggal 7 November 2022, pihaknya berhasil mengumpulkan laporan dan bukti terkait penyuapan pemilu, total ada sebanyak 1.012 kasus, dimana 196 kasus di antaranya tengah ditangani, yang melibatkan 1.687 orang, sementara ada 36 kasus yang telah dialihkan dan ada 6 kasus yang dinyatakan bersalah. Untuk kasus berita hoaks, pihaknya menghimpun total sebanyak 196 kasus, dengan 25 kasus telah ditindaklanjuti di pihak pengadilan setempat dan kejaksaan terkait, sementara ada 5 kasus yang masih terus diselidiki dan 3 kasus yang dialihkan.
Sumber Berita:RTI
Editor:曾秀情
Sumber: RTI