(Taiwan, ROC) – Kandidat non partai untuk Walikoyta Taipei, Huang Shan-shan pada hari Sabtu tanggal 1 Oktober Bersama dengan Ko Wen-je menghadiri sebuah kegiatan publik, dimana kehadiran kedua orang dalam acara yang sama disebut sebagai langkah untuk menghapuskan isu koalisi pan biru dan pan putih dalam pemilu tahun 2022. Huang Shan-shan saat menerima wawancara dari media menyampaikan bahwa sikap saling percaya antara dirinya dan Ko Wen-je tidak perlu harus dibuktikan melalui kehadiran bersama dalam ajang kegiatan publik, karena kedua belah pihak masih terus menjalin tali silahturahmi yang baik hingga saat ini. Huang Shan-shan menyebutkan bahwa para warga yang memiliki hak pilih dalam pemilu sudah pasti tidak dapat menerima siasat politisasi “Bagi hasil”, untuk itu dirinya mengimbau agar isu dapat segera berhenti dan tidak berkelanjutan lagi.
Huang Shan-shan dan Ko Wen-je pada hari Sabtu pagi tanggal 1 Oktober bersama menghadiri kegiatan Lomba Arak-Arakan Tarian Naga dan Singa Nasional. Dalam beberapa hari terakhir ini, beredar isu jika partai TPP tidak akan memberikan suara dukungan kepada Huang Shan-shan, kemudian membarternya dengan perolehan suara dukungan penuh bagi Kao Hung-an, yang kini tengah diusung oleh partai TPP sebagai kandidat Walikota Hsinchu. Sehingga kehadiran Huang Shan-shan dan Ko Wen-je dalam ajang yang sama, disebut sebagai aksi tindakan yang khusus dilakukan guna untuk menghilangkan isu yang tengah beredar tersebut.
Berkenmaan dengan hal ini, Huang Shan-shan saat menerima wawancara dari media memaparkan jika hingga saat ini ia masih sering melakukan komunikasi dengan Ko Wen-je, sehingga sikap saling percaya satu sama lainnya tidak perlu dibuktikan melalui kehadiran bersama dalam sebuah ajang kegiatan. Huang Shan-shan mengatakan, ”Saya kerap bersama satu panggung dengan beliau, saya sendiri juga sering bertemu dengan walikota, oleh karena itu sikap saling percaya yang dimiliki oleh kedua belah pihak tidak membutuhkan bukti apapun, termasuk untuk hadir bersama dalam sebuah ajang kegiatan. Saya rasa tidak ada yang membutuhkan strategi pecah belah, saya juga berpikir jika zaman seperti saat ini, warga tidak akan lagi melakukan politisasi “Bagi hasil”, siapa yang hendak melakukan politisasi “Bagi hasil”? Warga sudah pasti tidak dapat menerimanya, untuk itu jangan lagi mengedarkan isu seperti demikian, saya sendiri juga tidak mengetahui apa alasan bagi kedua partai tersebut untuk bersikap tergesa-gesa.”
Selain itu, pada hari yang sama, Huang Shan-shan menghadiri kegiatan kampanye yang tengah dilakukan oleh kandidat anggota dewan kota Kawasan Nankang, Chen Shih-ming, yang diusung oleh partai New Power Party atau NPP. Kehadirannya dalam kegiatan kampanye juga dipertanyakan oleh media apakah hendak menggunakan kekuatan ke tiga untuk mendapatkan dukungan dalam mengantisipasi kondisi pemilu yang ada? Huang Shan-shan menjelaskan bahwa untuk Distrik Nankang akan memilih 9 anggota dewan. Ia berharap kandidat yang baik mampu terpilih dan masuk ke dalam jajaran anggota dewan, sekaligus berharap mampu mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Semua hal ini adalah bagian yang umum ditemukan dalam asas demokrasi, dimana pemilu bukanlah perihal perang hidup dan mati. Sementara untuk distrik yang sama, juga hadir Chen Yu-cheng, kandidat anggota dewan yang diusung oleh partai DPP. Huang Shan-shan menyebutkan jika Chen Yu-cheng adalah asisten yang telah bekerja bagi dirinya selama 24 tahun, sehingga sangat memahami sikap dan keputusan yang diambil oleh Chen Yu-cheng tatkala ikut serta bersanding dalam pemilu 2022.
Berkenaan dengan ungkapan yang sempat dipaparkan oleh dirinya saat menerima wawancara khusus oleh media, khususnya berkenaan dengan pandangan politiknya akan sumber keuangan yang dipertanyakan oleh kedua kandidat lainnya, Huang Shan-shan menjelaskan bagi yang telah atau sempat berkeluarga atau berumah tangga, barulah benar-benar dapat menyadari betapa sulitnya menjalankan tugas rumah tangga, khususnya bagaimana menata sumber daya yang ada, serta pentingnya sikap disiplin dalam hal keuangan. Oleh sebab itu saat hendak mengajukan program baru, juga harus sekaligus menyampaikan asal sumber dana keuangan yang dibutuhkan, maka semua pihak baru dapat melakukan pemeriksaaan dan pertimbangan apakah program dapat dijalankan atau tidak, atau program yang disebutkan hanya berupa selembar cek kosong saja, karena tidak mungkin bagi kita untuk terus mendulang hutang, karena akan menimbulkan bencana krisis keuangan pada akhirnya.
Sumber Berita:RTI
Editor:譚雲福
Sumber: RTI