(Taiwan/ROC) — Bulan November ini Amerika Serikat akan mengadakan latihan militer dalam skala cukup besar. Dirjen Pengawasan Maritim (CGA) juga telah mengumumkan pada 21 – 23 November 2018 mendatang akan digelar latihan penembakan amunisi di Pulau Taiping. Namun karena Taiwan akan menggelar pemilu pada 24 November 2018 mendatang, dan ditakutkan latihan militer ini dapat mempengaruhi hubungan antar selat, serta berdampak pada pemilu, salah satu kandidat Walikota Taipei Ting Shou-chung (丁守中) mengemukakakan latihan militer di Pulau Taiping sebaiknya ditunda.
Ketua Dirjen Pengawasan Maritim Lee Chung-wei (李仲威) pada Kamis (1/11), saat menerima wawancara di Kantor Komite Walikota dan Pertahanan Yuan Legislatif mengemukakan simulasi penembakan amunisi di Pulau Taiping merupakan latihan rutin yang telah dijadwalkan setahun yang lalu. Segala persiapan terkait pertahanan nasional pun telah berjalan sesuai jadwal. Hingga saat ini masih belum ada rencana pembatalan.
Lee Chung-wei mengatakan, “Kami akan melaksanakan pelatihan sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Masyarakat tidak perlu berpikir terlalu panjang. Terkait akan situasi di Laut Tiongkok Selatan, kami memiliki keyakinan. Kami pasti akan memperhatikan dan membuat keputusan yang layak. Saat ini belum ada rencana untuk membatalkan”.
Terkait dengan pendapat apakah latihan ini dapat mempengaruhi hubungan lintas selat, Lee Chung-wei mengemukakan ini hanya hipotesis semata. Mereka dapat menguasai situasi perkembangan yang tengah terjadi dan merespon dengan cepat.
Pelatihan di Pulau Taiping akan digelar berdekatan dengan pelatihan militer yang akan dilaksanakan oleh Amerika Serikat. Ada suara yang mengatakan, apakah ini akan berkembang menjadi pelatihan teknis gabungan antar keduanya? Lee Chung-wei menjawab latihan militer Amerika Serikat pada Bulan November masih belum jelas dan jangan dikaitkan dengan pelatihan di Pulau Taiping. Simulasi yang dilaksanakan di Pulau Taipei merupakan latihan rutin. Lee Chung-wei menghimbau masyarakat luar untuk tidak berpikir terlalu jauh.
