(Taiwan, ROC) — Media Amerika Serikat TIME melakukan wawancara khusus dengan Presiden Tsai Ing-wen, yang kembali mencalonkan diri sebagai capres pemilu 2020 besok. Dalam wawancara tersebut, Kepala Negara menyampaikan di tengah polemik yang terjadi di Hong Kong, warga Taiwan membutuhkan sosok pemimpin yang tegas dan mampu berbicara untuk suara mayoritas Bumi Formosa.
Wawancara dari media TIME tersebut dilakukan pada bulan Oktober 2019 lalu. Jurnal tersebut diterbitkan pada tanggal 9 Januari 2020. Presiden Tsai Ing-wen mengulas berbagai hal dalam wawancara eksklusif tersebut, meliputi situasi internasional, hubungan Amerika Serikat dengan Taiwan dan kawasan lintas selat.
Reporter TIME tersebut juga menyampaikan, Presiden Donald Trump pernah mengatakan bahwa dirinya dapat merundingkan masalah apapun dengan pihak Republik Rakyat Tiongkok (RRT), meliputi kebijakan "1 Negara 2 Sistem". Donald Trump dikenal sebagai sosok yang piawai dalam bernegosiasi. Apakah Donald Trump akan menggunakan Taiwan, sebagai "bidak catur" untuk melakukan negosiasi perdagangan atau perjanjian lain dengan RRT?
Presiden Tsai menjawab, "Kebijakan Satu Tiongkok" yang diakui Amerika Serikat dengan "Prinsip Satu Tiongkok" yang diakui RRT, adalah 2 hal yang berbeda. Saat ini, dukungan lintas partai dari lembaga pemerintahan AS terhadap Taiwan, mendapatkan pengakuan yang tinggi. Dukungan atas Taiwan tidak melulu hanya permasalahan ekonomi, namun juga mencakup isu-isu lainnya, meliputi demokrasi, kebebasan dan strategi perkembangan di kawasan regional.
Kepala Negara menambahkan, Taiwan tentu akan mengamati seluruh proses negosiasi perdagangan antar AS dengan RRT. Namun demikian, Taiwan percaya sepenuhnya dengan Amerika Serikat, baik dari lembaga eksekutif maupun legislatif setempat.
Warga Taiwan berharap dapat membina hubungan baik dengan RRT, namun di saat yang sama Taiwan tetap ingin mempertahankan kedaulatan dan gaya hidup seperti saat ini. Presiden Tsai menambahkan dirinya adalah sosok terbaik untuk menjalankan tugas ini.
Kepala Negara menambahkan kedua hal di atas merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh mayoritas warga Taiwan. Tetapi, isu kedaulatan dan demokrasi menjadi pilihan utama di atas segalanya. Prinsip kedaulatan negara yang otonom merupakan hal yang paling krusial dan harus dilindungi.
Kandidat yang akan berpasangan dengan William Lai tersebut menambahkan, jalinan hubungan baik dengan RRT harus diawali dengan rasa kepercayaan yang datang dari seluruh warga Taiwan. Dengan demikian, negosiasi antar Taiwan dengan RRT, baru dapat terlaksana. Beliau melanjutkan, warga Taiwan harus bersatu sebelum perundingan untuk mencari solusi dengan RRT digelar.
Presiden Tsai Ing-wen mengemukakan, otoritas Beijing menginginkan agar ekonomi dan pembangunan Taiwan terpecah belah. Namun, saat ini dapat terlihat warga Taiwan memiliki konsensus yang sama, untuk membela nilai demokrasi dan kebebasan.
Apakah peristiwa yang tengah terjadi di Hong Kong menjadi salah satu keuntungan bagi pihak Partai Progresif Demokratik (DPP) untuk memenangkan pemilu mendatang?
Presiden Tsai Ing-wen menjawab, interpretasi seperti demikian tidak pantas dikemukakan. Beliau menambahkan, di tengah memanasnya situasi di Hong Kong, masyarakat Taiwan harus memiliki sosok pemimpin yang tangguh, dan bersedia dengan lantang menyuarakan suara dari 23 juta warganya.
Indeks Berita:RTI
Editor:尤繼富